Bazar Ramadhan

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM – Pasar atau bazar makanan buka puasa selalu hadir setiap Ramadan. Karena kehadiran pasar Ramadan ini cukup membantu warga apalagi dengan kondisi Batam yang penduduknya serba sibuk.Setiap tahunnya, ratusan pedagang musiman ikut berjualan di beberapa titik pasar Ramadan yang ada di Batam. Tersebar di seluruh kecamatan baik mainland maupun hinterland. Diadakan oleh pengelola pasar, perumahan, bahkan hotel.Seperti Ramadhan Food and Festival yang diadakan di pelataran parkir Hotel The Hills Nagoya. Pasar makanan buka puasa ini dibuka 21 Juli-16 Agustus mulai pukul 16.00-20.00 WIB.

“Sekarang saja sudah ada sekitar 20 tenant usaha kecil yang ikut kegiatan ini. Ada kue basah, bubur, es, makanan ringan hingga lauk pauk untuk buka puasa. Mungkin pelaku usaha yang ikut bisa lebih banyak lagi. Karena sampai saat ini masih ada beberapa stand yang kita siapkan. Jika ada yang ingin berpartisipasi di sini juga bisa,” kata Hendrik Ian, Public Relation The Hills.

Semarak pasar Ramadan ini juga terasa di wilayah Sekupang. Camat Sekupang Hendriana Gustini mengatakan setiap tahun di setiap pasar dan perumahan pasti ada pasar Ramadannya.

Berdasarkan data yang ia kumpulkan dari pihak kelurahan setidaknya ada delapan titik pasar Ramadan di bagian barat Kota Batam tersebut.

“Tiban Indah satu titik di Simpang Princess Tiban Center. Kemudian Kelurahan Tiban Baru tiga titik, Perumahan Cipta Puri, Taman Sari, dan Tiban Housing. Di Kelurahan Tiban Lama ada dua titik, depan Masjid Jami’ Nurul Amanatul Haq dan depan Masjid Al-kautsar,” sebut Hendriana.

Sementara di Sei Harapan, sambungnya terdapat satu titik yaitu halaman pasar Sei Harapan. Begitu juga Tanjungriau satu titik yaitu di lapangan bola gladi bakar jaya.

Sedangkan untuk Kelurahan Patam Lestari dan Tanjungpinggir tak ada satu pun pasar Ramadan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pasar, Koperasi dan UKM (PMPKUKM), Amsakar Achmad mengatakan memang tak ada kewajiban pengelola pasar Ramadan yang bersifat sementara ini untuk ajukan izin. Namun sifatnya hanya berupa pemberitahuan dan akan dikeluarkan surat rekomendasi dari dinas.

“Sifat surat rekomendasinya pun hanya seperti mengingatkan, jangan sampai pasar Ramadan yang digelar mengganggu kelancaran lalu lintas, jangan mengganggu ketertiban umum, keamanan lingkungan, dan jaga kebersihan,” papar Amsakar.

Ia menegaskan, pemerintah tak memungut biaya apapun untuk adakan pasar Ramadan. Biaya yang ditarik hanya uang kebersihan sebesar Rp 1.000 per hari.

“Tidak ada biaya. Asal berkoordinasi dengan kelurahan. Sampai saat ini yang kita keluarkan rekomendasinya baru enam titik di seluruh Batam,” sebutnya.

Editor : imans_7811
Categories: Serba Serbi | Tag: , , | Tinggalkan komentar

Navigasi pos

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.